Kesaksian Pnt. Subianto Tjandra

Puji syukur berkat anugerah dan kasih Tuhan yang begitu besar, saya masih diberikan kesempatan untuk bersaksi tentang kisah pengalaman hidup melewati lembah kekelaman, mengalami kesembuhan ilahi hanya karena kasih-Nya. Semua ini semata-mata anugerah Tuhan dan kasih-Nya yang besar, Dia telah mendengar seru doa dari gereja- gereja, para hamba Tuhan, majelis, saudara - saudari seiman, sekolah - sekolah Teologi dan setiap anggota dari keluarga Zhang dan para handai taulan sekalian, baik di dalam maupun di luar negeri. Seperti yang tertulis di Mazmur 23:4: "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku". Pada tanggal 9 Agustus 2013, yaitu pada hari Lebaran?saya merasakan sedang mengalami aritmia, detak jantung mencapai 120 kali/menit, saya segera pergi ke bagian gawat darurat rumah sakit Advent Bandung. Dokter jaga segera meminta agar saya opname di rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut, berhubung situasi lebaran, sebagian besar dokter sedang cuti. Putra saya yang pertama segera menghubungi SOS air ambulance, pada hari berikutnya (Sabtu), saya pergi ke Singapura berikut tim dokter dan perawat, dokter Liem, spesialis jantung yang telah dihubungi sebelumnya sudah menunggu di rumah sakit Mount Elizabeth. Saya dibawa ke ruang gawat darurat untuk diperiksa. Pada tanggal 12 Agustus (Senin) saya dibius total untuk menjalani pemeriksaan jantung endoscopy, di mana ada beberapa selang dimasukkan ke dalam tubuh untuk pemeriksaan ini. Jika tidak ditemukan gumpalan darah, maka dapat menjalani elektro terapi untuk mengatasi aritmia jantung. Puji Tuhan, setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, tidak ditemukan gumpalan darah di jantung, sehingga dapat dilanjutkan dengan elektro terapi dan semuanya berjalan lancar. Dua hari kemudian dokter melepas semua selang dan saya diperbolehkan keluar rumah sakit. Pada tanggal 15 Agustus, badan saya bengkak, dan bagian abdomen membesar, saya berobat pada siang itu, dan diberi obat diuretik, setelah beberapa hari minum diuretik pembengkakan masih terus berlanjut, tidak ada nafsu makan, Sdr. Stephen Co menganjurkan agar saya berobat di rumah sakit Raffles bagian geriatric. Saat itu detak jantung tidak normal lagi, dokter melakukan serangkaian pemeriksaan, pemeriksaan darah, sinarX, MRI, ECG, CT scan, angiogram. Menurut dokter, berhubung jantung terbungkus oleh selaput sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Terdapat air di dalam paru-paru saya. Dokter memberikan suntikan diuretik, namun pembengkakan pada bagian abdomen dan kaki masih terus berlanjut. Pada saat itu saya merasa sangat tertekan dan depresi, hanya terus bersandar pada kemurahan dan penyembuhan dari Tuhan. Pada tanggal 22 September 2013 dokter Shu menganjurkan untuk berobat di rumah sakit Gleneagies, di sana saya akan menjalani operasi pemasangan 2 selang di paru-paru untuk mengeluarkan air dari paru-paru. Waktu itu melalui firmanNya di Yesaya 41: 10 “Janganlah takut?sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” Tuhan pengasih memberikan penghiburan dan menopang saya. Setelah menjalani operasi selama 2 jam pada 24 September, saya dipindahkan ke ICU. Saat itu elektro terapi dipakai untuk mengatasi aritmia, selain itu ada 5 selang yang dipasang, 2 di antaranya dipakai untuk mengeluarkan cairan. Puji syukur kepada Tuhan, tidak terjadi pendarahan saat selang dilepas pada 30 September. Saya keluar rumah sakit dengan selamat pada 3 Oktober 2013. Pada 10 Januari 2014 saya menderita aritmia kembali. Sekali lagi harus dirawat di rumah sakit, menjalani elek¬tro terapi dan penyedotan air dari paru- paru. Pada akhir bulan Februari ditemukan ada air di dalam paru-paru, saya masuk rumah sakit, dan dokter memasang selang untuk jangka waktu agak panjang, guna mengeluarkan air dari paru-paru, setiap 2-3 hari disedot sekali, sekali sedot 500-700CC, waktu itu dokter Singapura menganjurkan agar saya berobat dan operasi di Amerika Serikat, seorang dokter yang lain bilang, jika bapak orang tua saya, saya tidak menghendaki bapak pergi opera¬si, sangat riskan. Saat itu saya ditengah penderitaan dan kesusahan,maju mundur serba sulit, saya memohon pada Tuhan, karena Tuhan penuh dengan anugerah, kebenaran dan pemurah, Dia mengingatkan saya pada Mazmur 115:11 "Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TU¬HAN!— Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka." Hati saya dipenuhi oleh damai sejahtera dan penghiburan dari Tuhan. Pada awal Mei 2014, saya pergi ke Amerika melalui Jepang, ditemani oleh istri dan 3 anak saya. Puji syukur pada Tuhan yang telah memimpin saya selamat tiba di rumah sakit jantung terbaik di Cleveland, Ohio, Amerika, dengan sarana terlengkap dan tenaga medis kelas satu di dunia. Saya masuk rumah sakit 4 hari dan setelah melalui serangkaian pemeriksaan, dokter Amerika mengatakan perlu dioperasi, jika tidak, akan mempengaruhi kualitas kehidupan saya, adanya cairan di dalam paru-paru dalam jangka panjang akan mempengaruhi hati dan ginjal, berhubung saya masih belum mantap, saya putuskan untuk kembali dahulu ke Singapura. Akhir Juni 2014 karena darah saya terlalu encer dan ada campuran darah dalam air kemih, saya diopname tiga hari. Kemudian atas usulan Hamba Tuhan rekan sepelayan dan sanak family supaya menyerahkan hal menjalani operasi di AS dalam doa, mohon petunjuk dan pimpinan Tuhan, apabila setelah didoakan ada damai sejahtera maka akan menjalani operasi di AS un¬tuk menuntaskannya Tuhan juga melalui FirmanNya Mzm 27:1 menguatkan: "Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?" dan Yer 30:17 "Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN,...".Firman Tuhan telah menghibur, menguatkan saya un¬tuk memutuskan menjalani operasi by Pass dan Pericardium (mengangkat selaput yang membungkus jantung). Sebelum berangkat saya telah mempersiapkan yang terburuk dengan mengatur surat wasiat apabila operasinya gagal dan harus pergi ke rumah Bapa. Akhir Agustus 2014 dengan didampingi istri ketiga anak dan adik kandung ketiga Pnt. Kumiadi Tjandra & Istri, saya berangkat menuju AS. Setelah tiba di rumah sakit Cleveland diadakan berbagai pemeriksaan dan persiapan. 09 September 2014 dengan dukungan doa para Hamba Tuhan, Jemaat berbagai gereja, segenap anggota keluarga besar Tjandra, Pdt. Xu Zhen Zhen & Ibu di AS, bahkan Pdt. Albert Rumbo dari Gil Hok Im Tong di LA, khusus datang mengunjungi dan mendoakan saya, puji Tuhan dengan anugrah pimpinanNya melalui tangan dokter para medis dan kuasa doa, operasi yang berjalan 9 jam berhasil dilakukan by Pass dan Pericardium. Sekalipun melalui berbagai penderitaan fisik dan setelah operasi masih ada 9 selang melekat di tubuh, namun ada damai dan sukacita Tuhan, apa yang perlu kutakut jika Tuhan berserta? Melalui penyakit penderitaan, Tuhan mendidik saya untuk belajar bersandar, berharap, bersabar, taat dan bersyukur dalam segala hal dan menyerahkan segala penyakit dan kekuatiran kepada Tuhan, berdoa dan bersandarkan Tuhan melepaskan beban, dengan iman mengatasi kekuatiran, maka Tuhan memberikan damai sejahtera yang melampaui segala akal. Dalam perawatan selanjutnya saya di tempatkan ruangan ICU selama seminggu, dan ruangan rawat tiga minggu, kemudian saya menyewa rumah di kota Cleveland satu bulan. Selama 14 bulan masa sakit, saya 9 kali keluar masuk 5 rumah sakit yang berbeda, dan sebuah selang melekat di tubuh selama 9 bulan untuk mengeluarkan cairan dari paru- paru, puji Tuhan tidak terinfeksi atau menimbulkan radang, ini semata-mata berkat kemurahan Tuhan. Selama berobat baik di Singapura maupun di AS, saya mendapatkan perhatian kunjungan, telepon SLI, dukung doa dari gereja Tionghoa setempat, para hamba Tuhan manca negara, rekan sepelayanan, majelis, penatua?dokter Tang dan istri, handai Taulan dan segenap anggota keluarga. Dalam penderitaan sungguh nyata ikatan batin dan kasih sejati Tuhan yang menjadi kekuatan dan pertolongan dalam masa sakit saya. Sekali lagi saya menyucap syukur di atas syukur kepada Tuhan juga terimakasih sebesar-besarnya kepada segenap saudara-saudari ke- kasih, semoga Tuhan yang membalas segala kebaikannya. Ada tiga anugerah spesial yang patut saya syukuri : 1. Ada yang memiliki kemampuan finansial, namun tidak mendapatkan dokter dan rumah sakit yang terbaik, tetapi Tuhan menganugerahkan kepadaku berkat anugerah yang melimpah, keduanya telah disediakan oleh Tuhan untuk saya. 2. Setelah berhasilnya operasi dalam perjalanan pulang dari Cleveland menuju LA sekitar lebih dari 4 Jam penerbangan,Tuhan khusus melindungi dengan mengutus seorang dokter yang menangani masalah jantung saya saat di rumah sakit Cleveland bersama saya dalam pesawat yang kebetulan mau ke LA, dan sepanjang penerbangan dia berulangkali memperdulikan saya, para family berkata anugerah Tuhan senantiasa menyertaimu dan mengutus seorang malaikat melindungimu. Puji Tuhan! Sungguh besar anugerah Tuhan. 3. Ketika berobat ke AS, saya sekeluarga dan adik kandung ketiga Pnt. Kurniadi Tjandra & Istri, mereka dengan setia dan dengan segenap perhatian mendampingi saya ke AS. Puji Tuhan juga telah mengaruniakan kepada saya seorang penolong yang setia, istri kekasih sekaligus seorang perawat pribadi yang gratis, sepanjang tahun siang malam merawat saya, yang membangkitkan semangat dan iman saya, ini juga merupakan berkat dan anugerah yang luar biasa. Menurut jemaat di Cleveland AS, belum pernah ada anggota gereja mereka, seorang yang diopname di rumah sakit mendapatkan perhatian dari sekian banyak anggota keluarganya, karena masing-masing mempunyai keluarga dan pekerjaannya, tetapi sekeluarga anda sungguh saling mengasihi merupakan kesaksian indah kehidupan keluarga Kristen. Mereka bertanya mengapa bisa demikian? Saya jelaskan: Anak-anak sejak kecil berada dan bertumbuh dalam kehi¬dupan bergereja, dalam kasih dan kebenaran Tuhan, mereka tahu bagai- mana mengabdi kepada orang tua dan saling mengasihi. Saya juga berterima kasih kepada almarhumah ibunda saya majelis Go Poh Giok, di mana setiap malam sebelum tidur selalu mengajak saya dan keluarga sehati berdoa. Ka¬sih Tuhan dan cinta sayang Ibu menyatukan kami sebagai anak-anaknya & mendidik kami mengasihi Tuhan serta sesama. Kemuliaan bagi nama Tuhan. Saat pemulihan di Cleveland, Tuhan melalui berbagai sentuhan baik jasmani maupun rohani, telah menggoreskan kesan yang tak terucapkan, menyaksikan sungguh kecilnya manusia dan betapa agungnya Tuhan. Musim gugur di Amerika, ketika mengamati pohon, rumput, bunga, burung, ternak binatang?hutan?ciptaan Tuhan sungguh ajaib. Pohon-pohon yang ada di sekitar rumah sakit awalnya berwarna hijau, satu dua hari kemudian berubah menjadi warna kuning?beberapa hari kemudian lagi berubah menjadi warna merah. Dari perubahan warna daun kita dapat menyaksikan keajaiban keagungan Tuhan. Berbagai jenis burung, berbagai bunga berwarna - warni harum semerbak. Malam hari bintang-bintang bertaburan bagaikan batu permata berkilauan menghiasi ruang angkasa. Mengekpresikan segala ciptaan Tuhan sedang memazmurkan keagunganNya. Menurut catatan kalang medis Singapura, dokter Singapura 70-80% adalah orang Kristen, karena mereka melihat keajaiban struktur tubuh manusia. Dari bagian muka di mana posisi lubang hidung yang mengarah ke bawah, kalau mengarah ke atas pasti repot. Bilamana hujan turun akan tersumbat & tak bisa bernapas. Alis mata yang ada di atas mata, jika berada di bawah mata otomatis tidak dapat menahan keringat & air hujan. Penduduk dunia yang berjumlah 7 milyar, setiap orang memiliki sidik jari yang berbeda-beda. Mengapa tidak ada yang sama? Para medispun tak mampu menjelaskannya. Terlebih lagi keajaiban alam semesta. Bulan bergerak mengelilingi Bumi satu kali adalah sebulan, bumi mengelilingi matahari satu kali adalah setahun, bintang bulan matahari bergerak mengikuti orbit yang sudah ditentukan, keajaiban alam semesta dengan segala isinya menjadi saksi bagi sang pencipta, semuanya ini adalah disain yang penuh hikmat dan ajaib dari Tuhan, insinyur agung sang pencipta alam semesta. Sama dengan sebuah jam tangan yang dapat berfungsi setiap hari & setiap bulan, pastilah ada yang mendesain dan menciptakannya. Kali ini saya sakit selama 14 bulan, 9 kali keluar masuk rumah sakit. Hanya berkat kasih karunia Tuhan saya mengalami penyembuhNya, saya akan berkata seperti Daud dalam Mazmur 116 : 8 ; 12-14 "Ya?Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, dan mataku dari pada air mata, dan kakiku dari pada tersandung. Bagai- mana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikanNya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN, akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umatNya. ". Saya sangat bersyukur karena Tuhan menganugerahkan berkat yang berlimpah?kami dapat membayar nazar kepadaNya melalui Yayasan Teologi Bishop Chang Guan Hong, Tuhan memberi kesempatan kepada kami untuk mempersembahkan de¬ngan mendukung pelayanan beberapa Seminari Teologi dan gereja. Di samping itu saya juga boleh ke mana- mana bersaksi bagi kemuliaan nama Tuhan. Segala hormat, kemuliaan, kemegahan, ucapan syukur hanya bagi Allah Bapa di surga yang layak menerima puji-pujian, sembah sujud ibadah pelayanan kita seumur hidup Amin. Tuhan memberkati anda sekalian. Sumber : Buletin PGTI Edisi 25 juni 2015